Hari pertama Rapat Koordinasi Nasional ke-6 Lesbumi NU ini dibuka dengan dongeng yang dibawakan oleh Muhammad Abdul Latif di depan para peserta. Kisahnya tentang kehidupan sebuah keluarga NU di kampung yang terdampak budaya konsumerisme di tengah era digital. Pinjaman Online. Peristiwa ini dianggap sudah umum terjadi di Indonesia dan sebagai otokritik untuk jam’iah NU, Kak Mal membawakan dengan sangat apik dongeng ini.
“Seni mendongeng menurut saya bisa jadi media untuk membangun kesadaran masyarakat. Untuk mendongeng, seniman butuh membaca fenomena yang terjadi di masyarakat. Melihat peristiwa peristiwa sosial secara kritis, lalu mengkreasikan dengan cita rasa seni, lalu mempertunjukkannya” terang Kaka MAL, nama panggung Muhammad Abdul Latif dari delegasi Lesbumi Cianjur.
Tepuk tangan meriah bersahutan meng-apresiasi penampilan Kak Mal, bahkan Alissa Wahid, narasumber diskusi pun “ngontenin” dongeng yang ditampilkan oleh delegasi Lesbumi dari Cianjur”

“Ini penting ya, kisah tadi tadi menceritakan bapaknya hutang sama pinjol tidak bilang ibunya. Harusnya kan pinjaman itu di komunikasikan bersama istrinya” jelas Alissa Wahid, selaku Ketua Bidang PBNU yang di amanati Bidang Kebudayaan saat membuka diskusi di hari pertama.
Menurut Alissa, seperti yang disampaikan Ketua Umum PBNU saat pelantikan pengurus, kata adalah kerja, kerja adalah hasil, maka pertanyaannya adalah nanti lesbumi akan menghasilkan apa. “Kita ingin nggak cuma kumpul kumpul silaturohmi aja, tapi menyusun langkah untuk menghasilkan sesuatu”.

Ada tiga agenda utama yang akan dibahas dalam Rapat Koordinasi Nasional ke-6 Lesbumi NU. Sidang Komisi Kenduri Budaya, Sidang Komisi Organisasi dan Sidang Komisi Lesbumi TV. Namun, sebelum sidang sidang dimulai, 300-an peserta Rakornas dibekali dengan diskusi oleh Alissa Wahid dan Muhammad Hilal Al-Aidid atau lebih dikenal Habib Bilal. Diskusi pembekalan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Daulat Budaya Nusantara.
“Alhamdulillah, Pak Teguh dan Gus Benny hadir pagi ini. Daulat Budaya Nusantara punya komitmen yang sungguh sungguh, karena salah satu sidang nanti membahas soal Kenduri Budaya hasil dari kerjasama DBN dan Lesbumi yang sudah berjalan dan menjadi agenda Lesbumi” terang Kyai Jadul Maula, Ketua Lesbumi NU.
“Karena etika itu bagian daripada budaya dan Lesbumi itu, hampir paling bisa mencakup seluruh lembaga yang ada di PBNU itu ya Lesbumi. Mau masuk dimanapun itu Lesbumi oke” terang Muhammad Hilal Al-Aidid, selaku narasumber dari PBNU.