Minggu, 7 Sep 2025
Langganan
  • Ruwatan Nusantara

    Jelang Waisak Biksu Tudong Doakan DBN Ride Borobudur To Berlin, Teguh Haryono : Inilah Potret Toleransi

    oleh Djuang Dul Rahman
    Titik 3: Giri Tirta Kahuripan Purwakarta

    Titik 3: Giri Tirta Kahuripan Purwakarta

    Diliput oleh Purwakarta Online Purwakarta Online

    Kenduri Budaya Ke 31 Di Jogja, Teguh Haryono : DBN Mengerucutkannya Menjadi Platform Kebudayaan

    oleh Djuang Dul Rahman

    Brum Brum Knalpot Paduan Suara Mengiringi Nunggang Roso Borobudur To Berlin

    oleh Djuang Dul Rahman
    YI-PAOX-RITUAL

    Daulat Budaya Nusantara Ingin Populerkan Ritual Ruwat Budaya Nusantara

    Diliput oleh Jawa PosJawa Pos
    Titik 5: Pidie Aceh Lakon Pohon Hayat Malahayati

    Titik 5: Pidie Aceh Lakon Pohon Hayat Malahayati

    Diliput oleh BeritaBaru.coBeritaBaru.co
  • Kenduri Budaya
    Sujiwo Tejo: Gua Selomangleng Kediri, Cikal Bakal Nusantara

    Sujiwo Tejo: Gua Selomangleng Kediri, Cikal Bakal Nusantara

    Diliput oleh KediripediaKediripedia

    Istri Habib Luthfi Wafat, DR. IR. Teguh : Bangsa Indonesia Kehilangan Tokoh Perempuan Peduli Kebudayaan

    oleh Djuang Dul Rahman

    Wayang Kulit Semalam Suntuk – Dalang Ki Sujiwo Tejo. Lakon “Semar Mbangun Kahyangan”

    Diliput oleh Sujiwotejo Channel Sujiwotejo Channel

    Sholawat Emprak Awali Rakornas VI Lesbumi NU, Teguh Haryono : Selamat Merumuskan Kebijakan Kebudayaan Nusantara.

    oleh Djuang Dul Rahman
    teguh haryono dbn pemilu damai

    Jelang Pencoblosan, Daulat Budaya Nusantara Doakan Pemilu Damai

    Diliput oleh Liputan6Liputan6

    Deklarasi PBNU Dukung Gerakan Mengawal Kemenangan Indonesia dan Kenduri Budaya di 99 Titik Nusantara

    Diliput oleh iNewsiNews
  • Borobudur to Berlin
  • Suar
    • Arsip Berita
    • Arsip Video
Daulat Budaya Nusantara
Logo Daulat Budaya Nusantara Bulat Warna Logo Daulat Budaya Nusantara Bulat Putih
  • 🔥
  • Tokoh
  • Kolaborasi
  • Arsip Berita
  • Borobudur to Berlin
  • Ruwatan
  • Suar
  • Inspirasi
  • Arsip Video
  • Festival
  • Heritage
  • Perform
  • Sastra
  • Adat
  • Tradisi
  • Tari
Daulat Budaya NusantaraDaulat Budaya Nusantara
Font ResizerAa
  • Inspirasi
  • Tokoh
  • Festival
  • Adat
  • Tradisi
  • Sejarah
  • Mitos
  • Musik
  • Sastra
  • Rupa
  • Tari
  • Teater
  • Perform
  • Arsip Berita
  • Arsip Video
  • Borobudur to Berlin
Pencarian
  • RUWATAN NUSANTARA
  • KENDURI BUDAYA
  • BOROBUDUR TO BERLIN
  • SUAR
    • Arsip Berita
    • Arsip Video
Sudah punya akun? Masuk
Kunjungi Kami
© Daulat Budaya Nusantara 2024. All Rights Reserved.
Daulat Budaya Nusantara > Borobudur to Berlin > DBN Ride Borobudur To Berlin, Gus Muwafiq : Pas Dengan Slogan NU Merawat Jagat Membangun Peradaban
Borobudur to BerlinInspirasiKolaborasiTokoh

DBN Ride Borobudur To Berlin, Gus Muwafiq : Pas Dengan Slogan NU Merawat Jagat Membangun Peradaban

Djuang Dul Rahman
Djuang Dul Rahman 9 Mei 2024 3 Menit Membaca
SHARE

Tepat 10 hari menjelang pelepasan DBN Ride Borobudur To Berlin tanggal 20 Mei 2024 di komplek Candi Borobudur nanti, Gus Muwafiq menyambangi Pondok Pesantren Kebudayaan Ndalem Wongsorogo, Brangsong Kendal (Kamis 09/06/2024). Kunjungan ini dadakan atau mampir silaturahmi ke salah satu pendiri Daulat Budaya Nusantara, Kyai Paox Iben Muddaffar.

“Saya dikabari, (Mas Paox) itu mau melakukan perjalanan keliling ndunya, untuk apa ? untuk menapak kembali jejak dan asal usul yang ndak terlalu banyak dipikirkan orang. Tapi itu kehidupan, kehidupan peradaban, kehidupan beragama. Terus darimana ? Borobudur sampek Berlin. Lha nek itu sih, saya aja tinggal cita cita. Lha nek sampeyan mau perjalanan itu, saya dukung penuh, bila perlu ora nduwe sangu, aku melu nyangoni, seperti itu” dukung Gus Muwafiq untuk agenda Daulat Budaya Nusantara riding Borobudur To Berlin.

Menurut Gus Muwafiq, perjalanan peradaban yang akan dilakukan Daulat Budaya Nusantara dari Borobudur ke Berlin ini sangat penting, untuk mencatat kronik sejarah nusantara dari sudut pandang bangsa bangsa yang akan dilewati oleh Kyai Paox Iben Mudhaffar dengan mengendarai motor.

Peta Ptolomeus

“Karena penting, kenapa orang sekarang ini perlu tau, karena dulu ada yang tua sekali, namanya Ptolomeus, bahkan dalam kitab Mambaul Usulul Hikmah di tulis Mbatolomeus, itu melakukan perjalanan yang akhirnya mempetakan (membuat peta dan globe). Jadi perjalanan manusia itu terdokumentasi” jelas Gus Muwafiq kepada jamaah dan santri Pondok Pesantren Kebudayaan Ndalem Wongsorogo.

Seperti diketahui secara umum, Ptolemy adalah orang pertama yang menggunakan garis bujur dan lintang untuk mengidentifikasi tempat-tempat di muka bumi dan menulis sebuah buku The Geographia di mana ia menggambarkan geografi dunia pada masa itu. Peta yang diberikan oleh Ptolemy membentang 180 derajat bujur dari Kepulauan Canary ke Cina, dan 80 derajat lintang dari Arktik ke Hindia Timur. Christopher Columbus dan Magellan telah menggunakan peta dunia versi Ptolemy dalam perjalanan mereka meskipun sangat tidak akurat.

Dalam ceramahnya di Pondok Pesantren Kebudayaan Ndalem Wongsorogo ini, Gus Muwafiq mengamati, sejak jaman dahulu orang Indonesia banyak yang melakukan perjalanan keliling dunia, tapi tidak terdokumentasi. Itu aja bedanya. Jadi perjalanan (mereka) itu ya perjalanan kependekaran, sakti sakti (mereka) sampai Madagaskar, sampai separuh Australia. Tapi tidak membuat catatan apa apa, dan itu menjadi sastra tutur. Nah, dokumentasi dokumentasi masa lalu ini dari kita ndak ada yang nyetet.

“Yang paling saya seneng itu kan, ya ini pas dengan slogan NU yang Merawat Jagat Membangun Peradaban, lho ini pas. Makanya jangan Cuma ke Berlin, sampai ke Maroko, kalok Yaman itu belakangan, tapi Samarkhan penting, jadi Rusia (bangsa Eropa Timur dan Asia Tengah) dengan Indonesia (Nusantara) itu dulu hubungannya seperti apa, harus ada yang mencari tau. Karena apa, karena Alloh itu merintah Jalanlah DI Muka Bumi Ini, tapi tidak semua orang punya nyali untuk melakukan perjalanan, karena manusia itu sendiri perjalanan” terang Da’I yang selalu indentik dengan peci dan sarung putih ini.

Menurut Gus Muwafiq, perjalanan itu perlu ada yang mencatat, sementara sesuatu kalau tidak terdokumentasi, akibatnya dominasi bisa dilakukan oleh siapapun dengan menghilangkan apa yang disebut sebagai pengetahuan, apa yang disebut sebagai sejarah itu terdominasi oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab. 

“Penjajahan pengetahuan itu luar biasa kalok tidak ada yang nyatet hari ini. Karena tiba tiba nanti, Indonesia ini, yang segede ini, itu ada orang yang gak pake malu malu, yang bikin merah putih mereka, yang bikin Pancasila mereka, sudah seram. Makanya, Amerika sendiri mendokumentasi, ya yang sederhana aja dari Wild Wild West sampai The Last Mohican. Pendukumentasian itu kalok tidak dilandasi dengan pengetahuan yang mapan ya tersesat, makanya perjalanan Mas Ibnu (pendiri DBN, Paox Iben Mudhaffar) itu nanti untuk mendokumentasi-mendokumentasi (peradaban) itu pentingnya luar biasa’ tutup Gus Muwafiq.

Berita Sebelumnya Kenduri Budaya Ke 31 Di Jogja, Teguh Haryono : DBN Mengerucutkannya Menjadi Platform Kebudayaan
Berita Selanjutnya Hilmar Farid Dukung Arus Balik Kebudayaan DBN Ride Borobudur To Berlin, Teguh Haryono : Semangat Kebangkitan Nasional
Tulis Komentar Anda

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kunjungi Kami

Kanal Sosial Media DBN
FacebookLike
InstagramFollow
YoutubeSubscribe

Berita Populer

teguh haryono dbn pemilu damai
Jelang Pencoblosan, Daulat Budaya Nusantara Doakan Pemilu Damai
Diliput oleh Liputan6Liputan6
Teguh Wali Adat Alor
Teguh Haryono Dikukuhkan Menjadi Wali Adat Kebudayaan Alor
Diliput oleh Suara Banyu UripSuara Banyu Urip
Kali Pertama dalam Sejarah, Gelaran Wayang di Ibu Kota Nusantara
Diliput oleh Jurnal9.tvJurnal9.tv
Titik 2: Candi Angin & Puncak Songolikur Jepara
Titik 2: Candi Angin & Puncak Songolikur Jepara
Diliput oleh Tribun NewsTribun News
Daulat Budaya Nusantara Apresiasi Komitmen Indika Energy Rawat Kebudayaan
Daulat Budaya Nusantara Apresiasi Komitmen Indika Energy Rawat Kebudayaan
Diliput oleh iNewsiNews

You Might Also Like

SuarTokohUncategorized

Istri Habib Luthfi Wafat, DR. IR. Teguh : Bangsa Indonesia Kehilangan Tokoh Perempuan Peduli Kebudayaan

oleh Djuang Dul Rahman
Borobudur to BerlinFestivalHeritageInspirasiKolaborasiMusikPerformSastraSuarTokoh

Brum Brum Knalpot Paduan Suara Mengiringi Nunggang Roso Borobudur To Berlin

oleh Djuang Dul Rahman
Borobudur to BerlinFestivalHeritageInspirasiKolaborasiPerformSuarTokoh

Nunggang Roso Start Dari Titik Nol Yogyakarta, Teguh Haryono : Mendirektori Peradaban Merepositori Kebudayaan.

oleh Djuang Dul Rahman
FestivalHeritageInspirasiKolaborasiSuarTokoh

Jelang Waisak Biksu Tudong Doakan DBN Ride Borobudur To Berlin, Teguh Haryono : Inilah Potret Toleransi

oleh Djuang Dul Rahman
Daulat Budaya Nusantara

Tentang Kami

Gerakan Daulat Budaya Nusantara memiliki misi berproses merawat keluhuran budi pekerti para leluhur, adat istiadat, tradisi yang dalam waktu bersamaan meruwat manusia (culture) sekaligus alam (nature) agar tercipta harmoni sebagai visi terjauhnya.

Kenal Lebih Dekat

  • Mukadimah
  • Profil Pendiri
  • Narahubung
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi

Kanal Cepat

  • Inspirasi
  • Tokoh
  • Festival
  • Adat
  • Tradisi
  • Sejarah
  • Mitos
  • Musik
  • Sastra
  • Rupa
  • Tari
  • Teater
  • Perform
  • Arsip Berita
  • Arsip Video
  • Borobudur to Berlin
6.1KFollowersLike
10.8KFollowersFollow
59SubscribersSubscribe

© Daulat Budaya Nusantara 2024. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Sign in to your account

Lupa password?